KAPASITAS RUAS JALAN
C = CO X FCW X FCSP X FCSF X FCCS …………………………….(1)
- Kapasitas Dasar (Co), Nilai kapasitas dasar dapat ditentukan dengan menggunakan kapasitas per lajur, seperti terlihat pada Tabel 5.
- Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalulintas (FCw), dapat dilihat pada Tabel 6.
- Faktor Pebyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah (FCsp) dapat dilihat pada Tabel 7.
- Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan Samping (FCsf) dapat dilihat pada Tabel 8.
- Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCcs) dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 5. Kapasitas dasar
Tipe jalan |
Kapasitas dasar (smp/jam) | Catatan |
Empat lajur terbagi atauJalan satu arahEmpat-lajur tak-terbagiDua-lajur tak-terbagi | 165015002900 |
Per lajurPer lajurTotal dua arah |
Sumber : MKJI, 1997
Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalulintas (FCW)
Tipe jalan | Lebar jalur lalulintasEfektif (WC) (m) | FCW |
Empat-lajur terbagi atau jalan satu arah | Per lajur3,003,25
3,50 3,75 4,00 |
0,920,96
1,00 1,04 1,08 |
Empat-lajur tak terbagi | Per lajur3,003,25
3,50 3,75 4,00 |
0,910,95
1,00 1,05 1,09 |
Dua-Lajur tak terbagi |
Total dua arah56
7 8 9 10 11 |
0,560,87
1,00 1,14 1,25 1,29 1,34 |
Sumber : MKJI, 1997
Tabel 7. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP)
Pemisahan arah SP %-% |
50-50 | 55-45 | 60-40 | 65-35 | 70-30 | |
FCSP | Dua lajur 2/2 | 1,00 | 0,97 | 0,94 | 0,91 | 0,88 |
Empat lajur 4/2 | 1,00 | 0,985 | 0,97 | 0,955 | 0,94 |
Sumber : MKJI, 1997
Tabel 8. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan
Samping (FCSF) Jalan Dengan Bahu
Tipe jalan | Kelas hambatan samping (SFC) | Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu | |||
Lebar bahu efektif rata-rata Ws (m) | |||||
≤ 0,5 m | 1,0 m | 1,5m | ≥ 2,0 m | ||
Empat lajur terbagi 4/2D | Sangat rendahRendahSedang
Tinggi Sangat tinggi |
0,960,940,92
0,88 0,84 |
0,980,970,95
0,92 0,88 |
1,011,000,98
0,95 0,92 |
1,031,021,00
0,98 0,96 |
Empat lajur tak terbagi 4/2 UD | Sangat rendahRendahSedang
Tinggi Sangat tinggi |
0,960,940,92
0,87 0,80 |
0,990,970,95
0,91 0,86 |
1,011,000,98
0,94 0,90 |
1,031,021,00
0,98 0,95 |
Dua lajur tak terbagi 2/2 UD atau jalan satu-arah | Sangat rendahRendahSedang
Tinggi Sangat tinggi |
0,940,920,89
0,82 0,73 |
0,960,940,92
0,86 0,79 |
0,990,970,95
0,90 0,85 |
1,0011,000,98
0,95 0,91 |
Sumber : MKJI, 1997
Tabel 9. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCCS)
Ukuran kota (juta penduduk) | Faktor penyesuaian untuk ukuran kota |
<0,10,1-0,50,5-1,0
1,0-3,0 >3,0 |
0,860,900,94
1,00 1,04 |
Sumber : MKJI, 1997
DERAJAT KEJENUHAN (DS)
- rasio volume terhadap kapasitas, sebagai faktor utama untuk menentukan tingkat kinerja simpang atau ruas jalan.
Persamaan dasar derajat kejenuhan adalah
DS = V/C …………………………………………………………………..(2)
Dari hasil hitungan Volume (V) dengan kapasitas (C), dapat dilakukan analisis ruas jalan tersebut dengan cara membandingkan V dengan C. Jika nilai V/C ratio sebenarnya rendah (berarti kualitas jalan tinggi), sedangkan kecepatan perjalanan rendah, maka berarti ada gangguan pada ruas jalan tersebut. Akan tetapi, jika V/C ratio sudah tinggi serta kecepatan juga rendah, maka kemungkinan besar untuk meningkatkan ruas jalan tersebut adalah dengan pelebaran jalan. Dengan melihat V/C ratio dan kecepatan perjalanan pada seluruh jaringan jalan, dapat ditentukan rangking prioritas penanganan jalan.
Penilaian Kualitas Suatu Ruas Jalan
Kualitas suatu ruas jalan dapat dinilai dari :
- perbandingan antara volume lalulintas yang lewat pada ruas jalan tersebut dengan kapasitasnya (V/C ratio),
- kecepatan perjalanan pada ruas jalan tersebut (travel speed)
Semakin tinggi nilai V/C, semakin rendah kualitas jalan tersebut. Sebaliknya semakin tinggi kecepatan perjalanannya, semakin tinggi kualitas ruas jalan tersebut.
Peraturan tentang jalan di Indonesia dapat dilihat pada;
Komentar